Wednesday, November 04, 2009

Kepada semua warga negara Indonesia,

Mari teman-teman, agar tidak terlalu tegang, kita baca idea ini:
Meskipun kita mengakui atau tidak, yang dinamakan Team atau Komisi atau lembaga atau apapun itu, dibentuk utamanya adalah karena: TIDAK mampunya pemerintah melakukan tugasnya dengan baik dan benar.
Oleh karena pekerjaan pemerintah sampai saat ini adalah sesungguhnya hanya melakukan kerja tata-usaha dan tata-kelola dan tata penyeliaan, maka saya berpendapat perkataan pemerintah itu DIGANTI saja menjadi administrasi (BOLEH DENGAN HURUF KECIL SAJA). Kata pemerintah itu dari kata perintah yang dalam bahasa Inggrisnya adalah to govern yang memang biasa memerintah pihak lain. Nah pihak lain itu, sejak jaman dahulu kala, yang sekarang disebut dengan rakyat itu terjemahan bahasa Inggrisnya adalah subject meskipun pada abad yang lalu perlahan-lahan digantikan dengan people.
Dalam hubungan government dengan subject dan people, maka terjadi pengertian yang salah: siapa majikan dan siapa bawahannya.
Dalam cara demokrasi, Rakyat adalah majikan dan Pamong Praja adalah bawahannya / pegawainya, yang bekerja untguk mengelola dan menyelia sebuah administrasi (administrasi ke-Negara-an).
Disimpulkan di sini: Apabila Negara Kesatuan Republik Indonesia indonesia ini adalah sebuah Perusahaan yang BUMN, maka pegawai negeri itu adalah pegawaI BUMN dan Direktur serta Komisarisnya semua adalah pengurus perusahaan. Siapa Rakyat di perusahaan ini?? Rakyat adalah MUTLAK pemilik Saham Perusahaan. Direksi dan juga Komisaris bisa diangkat dan diberhentikan bahkan dipecat oleh sebuah rapat pemegang saham. Right there and then!!
Sekarang ini di Indonesia, semua rakyat diharapkan menghormat pejabat (yang sesungguhnya adalah abdi dari rakyat), bahkan menyanjung-nyanjung dengan mindset yang ditanamkan bahwa para pejabat can do no wrong. Hal ini ternyata sebagai warisan jaman dan tata cara kolonial yang feodal.
Usul saya itu, sudah lama dipraktekkan di Amerika Serikat, yang governmentnya adalah Administration, dan yang namanya Menteri itu adalah Secretary. Dibawahnya ada Governor dan Mayor. Setingkat dengan Mayor yang mengrusi kota, ada Bupati yang mengurusi kabupaten. Saya kira stop sampai disitu, saya tidak melihat ada Camat atau Lurah. Apa lagi RT dan RW. Menurut pengamatan saya melawat ke negeri-negeri yang telah saya kunjungi, RT dan RW itu hanya ada di Indonesia saja. Apalagi kepala Kampung, Kepala Dusun dan Carik, Kamituwa, Kepetengan dan seterusnya. KTP yang mengeluarkan adalah Admistrasi Kota / Kabupaten. Titik. KTP hanya nama dan alamat, tidak ada kolom Agama. Agama adalah urusan pribadi.
Ada sedikit joke:
"Ada lho, yang ketua RW dan Ketua RTnya bahkan hansipnya semuanya orang China."
"Dimana itu, Bah?"
"Ah, ya di Republik Rakyat China sana!!"

Anwari Doel Arnowo - Singapura 4 Nopember, 2006

No comments: